ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00-IDBLANTER.COM
ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00
BLANTERWISDOM105

MAKNA SALAM DALAM ISLAM

Rabu, 17 Maret 2021
Ilustrasi Foto : rakyatku.com


Islam adalah agama perdamaian dan keselamatan. Islam datang membawa misi perdamaian ketika bangsa Arab Jahiliyyah sangat hobi berperang. Salah satu metode Allah dalam mengenalkan perdamaian Islam adalah dengan memperkenalkan Ar-Rahmaan dan Ar-Rahiim, Sang Maha Pengasih dan Penyayang, kepada masyarakat Arab Jahiliyyah.
Salah satu metode Allah dalam mengenalkan perdamaian Islam adalah dengan memperkenalkan Ar-Rahmaan dan Ar-Rahiim, Sang Maha Pengasih dan Penyayang, kepada masyarakat Arab Jahiliyyah.
Sebelum Islam datang, masyarakat Arab hanya mengenal nama Allah saja, tidak dengan Ar-Rahmaan dan Ar-Rahiim. Hal ini dapat tercermin di dalam Surat Al Furqaan [25]: 60


وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اسْجُدُوا لِلرَّحْمَٰنِ قَالُوا وَمَا الرَّحْمَٰنُ أَنَسْجُدُ لِمَا تَأْمُرُنَا وَزَادَهُمْ نُفُورًا ۩


Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Sujudlah kamu sekalian kepada yang Maha Penyayang", mereka menjawab: "Siapakah yang Maha Penyayang itu? Apakah kami akan sujud kepada Tuhan Yang kamu perintahkan kami(bersujud kepada-Nya)?", dan (perintah sujud itu) menambah mereka jauh (dari iman).


Terlihat jelas, di dalam ayat tersebut, belum lagi penyebutan Rabb yang Maha Pengasih bagi Masyarakat Arab. Hal ini karena bagi masyarakat Arab, Tuhan selalu menjadi oknum yang lebih dekat dengan peperangan dan kejam.
Hal lain yang menjadi metode Islam dalam menyebarkan kedamaian adalah ajaran menyebarkan salam
Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda

 يَا أَيُّهَا النَّاسُ ، أَفْشُوْا السَّلَامَ ، وَأَطْعِمُوْا الطَّعَامَ ، وَصِلُوْا الْأَرْحَامَ ، وَصَلُّوْا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ ، تَدْخُلُوْا الْجَنَّةَ بِسَلَامٍ 

"Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berikan makan, sambunglah silaturrahim, shalatlah di waktu malam ketika orang-orang tertidur, niscaya kalian akan masuk Surga dengan selamat.”

Hadits ini diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (no. 2485); ad-Dârimi (I/340); Ibnu Mâjah (no. 1334 dan 3251); al-Hâkim (III/13), Ahmad (V/451); Ibnu Abi Syaibah dalam al-Mushannaf (VIII/388, no. 25777 dan 26133) dan (XIII/30, no. 36858); ad-Dhiyâ’ dalam al-Mukhtârah (IX/431, no. 400); Abd bin Humaid dalam al-Muntakhab (no. 495), dan lain-lain.

Dr. K.H. Arif Chasanul Muna, Lc., M.A., salah satu Dosen IAIN Pekalongan, pernah menyampaikan  "Arti salam itu luar biasa. Coba, jangan dulu sampaikan salam dengan bahasa Arab, tapi dengan bahasa Jawa: 'Kulo donga'ake, Panjenengan angsal keselametan. (Saya doakan Anda memperoleh keselamatan)' kan luar biasa." kata beliau

"Setelah itu" lanjut beliau, "Dilanjutkan, 'Mugi Panjenengan ugi angsal rohmat saking Gusti Allah lan mugi Panjenengan angsal keberkahan saking Gusti Allah. (Semoga Anda beroleh rahmat dari Allah, dan juga keberkahan dari Allah)." Luar biasa, kan? Keberkahan menuntut ilmu, dan lain-lain."

Itulah kedamaian Islam. Maka, mari kita sebarkan kedamaian ini ke seluruh penjuru bumi

.و الله أعلم بالصواب

Penulis : Muhammad Ibnu Salamah
Share This :

0 Comments